Rabu, 20 November 2013
Menangkal Flu Burung Dengan Temu Kunci
Menangkal Flu Burung dengan Temu Kunci - Ibu-ibu tentu faham dengan temu kunci ini. Temu kunci adalah sejenis rempah-rempah yang rimpangnya dipakai sebagai bumbu dalam masakan Asia Tenggara. Bentuk temu kunci agak berbeda dengan temu-temuan yang lain karena tumbuhnya yang vertikal ke bawah.
Siapa sangka tanaman temu kunci yang selama ini hanya digunakan untuk masakan ternyata memiliki khasiat yang sangat besar. Di tangan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, temu kunci dapat dimanfaatkan untuk penangkal flu burung pada hewan ternak khususnya jenis unggas.
Adalah Mifta Rizkiani dan
keempat rekan satu timnya yaitu
Zaini Miftah, Micki Kurniawan,
Fitrianisa Fathurohmah dan Eli Muli Lestari yang melakukan penelitian manfaat temu kunci sebagai penangkal flu burung.
Zaini Miftah mengatakan temu kunci memang lebih dikenal sebagai bumbu masakan namun sebenarnya juga memiliki khasiat lain sebagai peningkat daya imun bagi hewan ternak agar terhindar penyakit.
“Setelah dilakukan penelitian, ternyata tanaman temu kunci ini berkhasiat untuk mencegah hewan ternak terkena berbagai penyakit yang salah satunya adalah penyakit yang mematikan yakni Flu Burung,” katanya di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa 10 Juli 2012.
Penelitian yang berjudul ‘Uji Aktivitas Imunostimulator Temu Kunci ( Boesenbergia Pandurata(Roxb) ) pada Coturnix coturnix yang Terinduksi Vaksin AI (Avian Influenza) Subtipe H5N1 melalui Pengukuran Titer Antibodi’ ini telah memberikan terobosan baru tentang pencegahan penyakit Flu Burung pada hewan ternak secara dini.
Flu burung merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas. Di Indonesia sendiri pada Januari 2004 terdapat kasus kematian ayam ternak yang luar biasa terutama di Bali, Jawa, dan Kalimantan Barat.
Miftah menceritakan awal mula mereka melakukan penelitian tersebut ketika mereka melihat para peternak di daerah Kaliurang
yang mencampurkan temu kunci
pada pakan ternak mereka. “Kemudian kami melakukan
penelitian ini untuk membuktikan
kebenarannya secara ilmiah,”
ungkapnya.
Mereka melakukan penelitian dengan mengukur titer antibodi Immunoglobulin Yolk (IgY) yang ada pada temu kunci. Pengembangan imunoterapi IgY yang ada pada temu kunci dengan memanfaatkan sistem imun unggas. Kelebihan sistem IgY ini selain memberikan kekebalan pada induk unggas juga dapat memberikan kekebalan pasif pada keturunannya melalui telur. Embrio bangsa burung yang baru menetas mendapatkan imunitas
pasif melalui transfer IgY induk dari serum ke kuning telur. Metode yang mereka lakukan selanjutnya dengan membuat jus dari rimpang temu kunci.
“Kami menggunakan rimpang temu kunci seberat 100 gram kemudian ditambah 10 ml air lalu diblender. Selanjutnya jika sudah selesai diblender lalu diambil airnya dengan diperas. Tahapan ini mampu menghasilkan sekitar 50 ml berwarna coklat pekat,” paparnya.
Melalui metode jus rimpang tersebut diharapkan masyarakat bisa mempraktikannya sendiri. Kemudian bisa mencampurkannya
pada makanan untuk ternak
mereka. “Kita berharap dengan penelitian ini dapat bermanfaat
banyak bagi masyarakat khususnya peternak unggas yang sangat dirugikan akibat serangan flu burung,” pungkasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar